Untuk pagi yang lupa menyapa selamat pagi Dan untuk matahari yang abadi berdiri di atas langit Memandangi apa yang tak ada di hari-hariku Yang hilang diantara luapan asa antara iya dan tidak… Ada cinta yang melupakan betapa banyak keringat dan air mata untuk tetap tersenyum Bukan cinta katanya kalau kau tidak tertawa di buatnya Hanya ungkapan selamat malam yang tidak pernah dan akan terucap di ujung lidah kelu Diantara jari yang tidak berhenti memencet tuts piano dan keyboard laptop walau hari ku mulai larut Jam 4 pgi menggigil melawan bosan melawan masa depan hampa penuh omong kosong
Bukan ini yang kulihat dan kata mereka hidup itu bukanlah pilihan tapi bagaimana kau menjalaninya walau harus menangis darah Tak peduli kalau kau punya jalan pintas, yang meskipun itu ada, semua orang bilang jalan pintas itu tidak ada Padahal kau merasa, kau menghirup, kau meraba, itu ada
Jadi untuk malam yang lupa mengucapkan selamat malam Katakan padaku bagaimana cara menina bobo kan dunia Disaat Nokia berdering jam 4 pagi mentertawakan peluh dan sumpah serapah pada rentetan angka Sampah marketing dan makroekonomi yang aku sendiri persetan akan arti dan makna
Aku ini seni Aku ini lantunan simfoni Guratan acrylic Dan warna lensa
Aku adalah malam yang tidak menyapa selamat malam Dan pagi yang meludahi selamat pagi.
Aku ini aku Yang kata mereka tidak ada
|